Musang

Musang Akar Borneo

Musang Akar Borneo bergigi kecil berukuran sedang menurut standar keluarganya, dengan berat 2,4 kg (5,3 lbs) dan berukuran panjang 53 cm (21 in) di sepanjang tubuh, ditambah ekor 58 cm (23 in). Memiliki bulu pendek yang umumnya berwarna kecokelatan atau buff, sementara kepalanya berwarna lebih gelap keabu-abuan. Moncongnya berwarna coklat dengan garis putih yang memanjang dari hidung ke dahi. Hanya betina yang memiliki kelenjar aroma perineum, yang terletak di dekat vulva. Makanannya bervariasi dan omnivora, dan biasanya terdiri dari serangga, mamalia kecil, burung bersarang, buah-buahan, katak, dan kadal. Sesuai dengan kebiasaan musang palem lainnya, spesies ini bersifat soliter, arboreal, dan nokturnal. Masa kehamilannya adalah 45 hari, dan ukuran anak rata-rata 3 ekor, yang dilahirkan di dalam sarang yang dibuat di pepohonan. Anaknya membuka mata pada usia 11 hari dan disapih pada usia dua bulan. Ia dapat memiliki dua anak dalam setahun dan tidak ada musim kawin yang ditetapkan. Ia dapat hidup selama 11 tahun. Terancam terutama oleh deforestasi, seperti halnya banyak hewan hutan di Asia Tenggara.

Musang Bulan

Musang bulan / galing / musang bertopeng (Paguma larvata) adalah jenis musang yang berasal dari Asia Timur and Asia Tenggara. Spesies ini diklasifikasikan oleh IUCN pada 2008 sebagai spesies berisiko rendah dikarenakan banyak bermunculan di wilayah yang dilindungi, toleran terhadap modifikasi habitat untuk skala tertentu dan terdistribusi secara luas dengan dugaan populasi besar yang kemungkinannya rendah untuk menurun. Bulu Musang Bulan berwarna keabu-abuan hingga ochraceous, hitam di kepala, bahu dan leher, dan coklat kehitaman di bagian ekor dan kaki. Ia memiliki kobaran putih di dahi; tanda putih di atas dan di bawah mata meluas ke telinga, membentuk setengah kerah.[6] Secara morfologi, musang sawit bertopeng menyerupai musang sawit lainnya, tetapi tidak memiliki bintik-bintik atau garis-garis. Ekornya lebih dari dua pertiga panjang kepala dan tubuhnya. Ia memiliki dua pasang mammae. Topeng keputihan memanjang ke lateral ke ujung pipi dan secara kaudal ke atas dahi, melewati telinga, dan turun ke belakang leher sebelum berhenti tepat di bawah tulang belikat. Mata dikelilingi oleh bulu putih yang dapat bervariasi dari samar-samar, garis besar yang tidak lengkap hingga bercak yang terdefinisi dengan baik. Bibir, dagu, dan tenggorokan berwarna putih. Pada beberapa jenis, garis-garis bulu putih, sebanding dengan cambang pada manusia karena bentuk dan lokasinya, melengkung ke atas dari tenggorokan. Kurva ini bervariasi dalam ketebalan dan memiliki ujung yang berakhir dengan bercak-bercak kecil di dasar telinga atau bercak-bercak besar yang mengelilingi pangkal kedua telinga berbulu gelap. Panjang tubuh utama bervariasi dari 51 hingga 76 cm (20 hingga 30 in) dengan ekor 51 hingga 63 cm (20 hingga 25 in). Beratnya antara 3,6 dan 6 kg (7,9 dan 13,2 lb).

Musang Leucistic

Musang adalah nama umum bagi sekelompok mamalia pemangsa (bangsa karnivora) dari suku Viverridae. Hewan ini kebanyakan merupakan hewan malam (nokturnal) dan pemanjat yang baik. Musang ini biasa hidup di dekat permukiman, termasuk perkotaan, dan sering pula didapati memangsa ayam peliharaan di malam hari.

Musang Pandan

Musang luak adalah hewan menyusui (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan (Viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus dan di Malaysia dikenal sebagai musang pulut. Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), musang pandan, lasun (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.

Sugar Glider

Wupih sirsik (nama ilmiah: Petaurus breviceps, bahasa Inggris: sugar glider) adalah sejenis hewan posum meluncur kecil, yang memiliki perilaku omnivora, arboreal, dan nokturnal serta termasuk dalam infrakelas Marsupialia. Nama umum bahasa Inggrisnya mengacu pada pilihan hewan ini untuk memakan nektar manis, dan kemampuannya untuk meluncur di udara, seperti bajing terbang. Mereka memiliki bentuk fisik dan kebiasaan yang sangat mirip dengan bajing terbang meskipun secara genetis tidak terkait erat, sebagai contoh dari evolusi konvergen.

landak mini

Landak mini atau Pygmy Hedgehog masih termasuk dalam keluarga landak. Sesuai dengan namanya, landak mini ini berukuran kecil. Bahasa latin landak ini adalah Atelerix albiventris. Landak mini ini berasal dari Benua Afrika. Maka itu, hewan kecil ini juga sering disebut dengan African Pygmy Hedgehog. Landak mini biasanya banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Timur. Landak mini memiliki empat jari di kaki belakangnya dan lima jari di kaki depannya. Mata landak tidak bisa melihat benda-benda dengan jelas. Maka itu, landak mini hanya mengandalkan indera penciuman dan pendengarannya. Jika bertemu dengan musuh dan merasa terancam, landak mini akan menggulung dirinya dan membentuk seperti sebuah bola dengan duri-duri berada pada sisi luarnya. Ini dilakukan supaya si musuh akan tertusuk durinya jika bisa mendekatinya.